Di Mandau,UN Hari Pertama Berjalan Lancar
Dua Siswa SMKN 1 Tidak Ikuti Ujian
DURI – Dihari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Senin (20/4) berjalan dengan tertib dan lancer,tidak ditemukan tanda tanda kebocoran soal seperti dua tahun sebelumnya namun dua orang siswa SMKN 1 Mandau dinyatakan tidak mengikuti Ujian dikarenakan sakit.
Dari pantauan Metro Riau disejumlah sekolah yang tersebar di Kecamatan Mandau tampak khidmat mengikuti jalannya Ujian yang diisi satu ruangannya dengan kapasitas 20 orang siswa.
Ketidak sertaan 2 orang siswa tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SMKN 1 Mandau Sugito,namun toleransi Ujian susulan berhak didapatkan kedua siswa yang berhalangan sakit tersebut.
“Kami memberikan toleransi kepada dua orang siswa tersebut untuk mengikuti Ujian Nasional susulan dikarenakan sakit dan tidak dengan alasan yang dibuat buat,tentunya kita harus maklum”Ujarnya.
Sementara itu ditempat terpisah,Ketua Sub Rayon 10 Mandau Akmal saat dikonfirmasi Metro Riau Senin (20/4) mengatakan bahwasannya selain dua orang siswa SMKN 1 Mandau tersebut tidak ada lagi siswa SMA sederajat lainnya yang tidak mengikuti UN dihari pertama.
“Dihari pertama ini seluruh SMA sederajat mengikuti UN dan hanya dua orang siswa SMKN1 saja,mudah mudahan sampai diakhir pelaksanaan UN tidak ada satu orangpun siswa yang berhalangan”Harapnya.(Hendra)
Liputan UN
Kepsek SMAN 1 Mandau Sodorkan Amplop Kepada Wartawan
DURI – Sikap tidak terpuji kembali ditunjukkan Kepala Sekolah SMAN 1 Mandau Irzaldi kepada para wartawan yang datang ke sekolahnya guna meliput jalannya pelaksanaan Ujian Nasional Senin (20/4) setelah beberapa bulan sebelumnya wartawan juga mendapat ancaman dari sang kepala sekolah saat terjadi insiden Kesurupan yang menimpa puluhan siswa SMAN 1 dengan acungan kepalan tangan.
Dua orang wartawan media cetak local masing masing dari Harian Metro Riau dan Harian Riau Pesisir disodorkan amplop putih yang berisikan uang sebesar Rp 50 Ribu oleh salah seorang wanita yang keluar dari ruangan kepala sekolah tersebut.
Spontan saja,tindakan kepala sekolah tersebut sangat melecehkan profesi wartawan yang akan meliput pelaksanaan Ujian akhir yang dilaksanakan setahun sekali pada dunia pendidikan tersebut.
Kejadian tersebut berawal dari dua orang wartawan yang dating dan berniat konfirmasi terkait kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional,sesuai prosedur wartawan menunggu antrian tamu sembari salah seorang guru masuk kedalam ruangan sang kepala sekolah guna memberi tahu kedatangan wartawan.
Setelah ditunggu beberapa menit, sang guru tersebut kembali dan mengatakan bahwasannya Kepala sekolah tengah ada tamu dan tidak lama kemudian keluar dari ruangan tersebut salah seorang wanita serta menyodorkan satu amplop kepada wartawan dan berkata singkat”ini dari kepala sekolah”.padahal tamu yang tengah berada didalam ruangan kepala sekolah tersebut adalah wartawan,diduga ada yang ditutup tutupi oleh sang kepala sekolah terkait pelaksanaan UN tersebut.
Namun saat coba dihubungi melalui pesan singkat sms telepon genggam sang kepala sekolah tidak kunjung dibalas hingga akhirnya wartawan meninggalkan sekolah tersebut tanpa membawa hasil pantauan UN.
Saat dikonfirmasi Metro Riau Senin (20/4),Kepala UPT Dikpora Kecamatan Mandau Zainuddin terkait sikap Kepala Sekolah tersebut kepada sejumlah wartawan yang akan meliput proses pelaksanaan UN tersebut secara tegas meminta maaf.
“Sayo minta maaf atas sikap beliau yo,maklum la mungkin beliau tengah sibuk sehingga tidak sempat melayani seluruh wartawan yang datang”Tuturnya dengan logat kental melayu.(Hendra)
RAPI Gelar Muswil III Dan Muslok I Daerah O4-05
DURI - Guna memilih Ketua dan pengurus baru didalam organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di tingkat frekuensi daerah 05 kabupaten Bengkalis, pengurus RAPI provinsi Riau atau daerah 04 bekerjasama dengan Rapi bengkalis 05 mengelar Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Musyawarah III Kabupaten Bengkalis dan Lokal (Muslok) I untuk Kecamatan Mandau Ahad (19/4) lalu di Hotel Surya kota Duri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua pengurus sebelumnya H Mustafa kepada Metro Riau disela sela berlangsungnya Muswil. Menurutnya organisasi RAPI yang lebih mengutamakan social , ini sudah berjalan cukup lama khususnya di kecamatan Mandau, sementara untuk tingkat kabupaten sendiri di Bengkalis sebelumnya belum terbentuk, namun karena peraturan AD/RT di badan organisasi ini mengatur bahwa setidaknya sekretariat organisasi harus berdiri di ibukota kabupaten dan tidak dibenarkan di kecamatan.
“Selain itu berhubungan dengan habisnya masa kepengurusan anggota lama maka disepakat menggelar Muswil untuk mencari pemilihan ketua baru .Dalam kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk melaksanakan Muslok untuk membentuk pengurus Kecamatan . Setelah ketua pengurus baru nanti terpilih maka kita nantinya akan langsung meresmikan sekretariat baru RAPI di
Dari hasil Muswil III tersebut ketua terpilih Melinar untuk menakhodai RAPI kedepan.Menurutntnya RAPI akan terus eksis kita akan coba melakukan pendekatan kepada pemerintah agar hendaknya RAPI dapat dilibatkan dalam kegiatan kegiatan pemerintahan. Memang selama ini kegiatan kegiatan yang telah kita lakukan lebih condong ke daerah Mecamatan Mandau sementara untuk di Bengkalis sendiri masih terlihat kurang, kemungkinan nantinya di Bengkalis kita akan merangkul para nelayan nelayan agar dapat ikut bergabung dalam menggunakan radio orari.
“Kedepan kita akan merangkul pihak pemerintah dan sawasta serta masyarakat dan bahkan nelayan sehingga RAPI semakin berkembang lebih maju lagi,”Ujar Melinar optimis .
Ditambahkan Melinar,sejauh ini pemerintah kabupaten Bengkalis belum ada membantu organisasi ini baik dalam dukungan moril dam moral padahal dengan keberadaan RAPI ini sebetulnya sangat membantu kinerja pemerintah dalam pemberitaan khususnya kejadian kejadian langsung seperti bencana alam yang terjadi di suatu daerah, ketika sambungan jaringan telepon rusak maka yang berperan penting adalah pesawat orari.(Hendra)
itu semua membuktikan betapa bobrok_na sistem pendidikan d bengkalis.
BalasHapusbukan hanya d pndidikan, tapi dari segala aspek.
tidak bisa menyalahkan satu pihak.tapi yang salah itu mulai dari tingkat nasional sampai k daerah