Rabu, 15 April 2009

Misteri Gajah 1



















Manusia Vs Gajah

Kakek Renta Jadi Bulan Bulanan Amukan Gajah Liar

Sebahagian Anggota Tubuh Terpisah Hingga 50 Meter

DURI – Pertikaian antara manusia dengan salah satu binatang raksasa (gajah) kembali memakan korban jiwa,kali ini korbannya adalah diketahui kakek renta berusia 82 tahun bernama Jalimus dikawasan jalan Ikri RT 01 RW 06 Desa Balai Makam Kecamatan Mandau.

Peristiwa Tragis tersebut terjadi pada Rabu Dini hari sekira pukul 00.00 Wib,saat seluruh warga sekitar Jalan Ikri tersebut tengah tertidur lelap tiba tiba puluhan ekor gajah liar merangsek masuk ke Pemukiman masyarakat,merusak lahan dan pemukiman masyarakat hingga menimbulkan korban jiwa.

Kejadian pilu tersebut dikisahkan menantu korban,sebut saja namanya Armendra (35) Saat gajah masuk,warga sekitar terbangun dan berusaha menyelamatkan diri ketempat tempat yang dianggap rawan dari aksi brutal habitat hewan raksasa tersebut.Entah apa penyebabnya tiba tiba puluhan gajah liar tersebut merusak rumah yang ditempati Jamilus beserta anak,cucu dan menantunya.

Ketika itu anak,cucu dan menantu Jamilus sudah berhasil menyelamatkan diri,namun karena kondisi jamilus yang sudah renta dan penghilatanpun sudah tidak awas lagi,Jamilus berusaha mengendus endus untuk menyelamatkan diri ketika salah satu gajah liar tersebut menjebol bagian kamar dan ruang tengah rumahnya.

Karena panic,jamilus berusaha menyelamatkan diri dengan melalui pintu dapur rumah namun naas,puluhan kawanan gajah liat tersebut ternyata sudah menanti kedatangan Jamilus yang keluar melalui pintu dapur rumah,dengan ganasnya salah satu gajah tersebut menarik paksa dan membanting tubuh Jamilus dengan menggunakan belalainya lalu membawa Jamilus kebelakang rumahnya hingga sama sekali tidak terlihat oleh pandangan mata dikegelapan malam.

“Kami hanya terpaku dan berteriak histeris saja melihat tubuh bapak diseret dan dibanting gajah itu hingga hilang dikegelapan malam”Ujar Armen yang hingga tubuh korban ditemukan warga berjarak 70 meter dari rumah masih tampak syok dan tidak henti hentinya meneteskan air mata akan kejadian yang baru disaksikannya dengan mata telanjang.

Mendengar teriakan Armen,puluhan warga yang sudah tau amukan gajah tersebut dalam hitungan menit sudah berkumpul dibelakang rumah korban dan berusaha mencari korban dengan menggunakan alat penerangan seadanya dengan dibantu pihak Kepolisian,Satuan Polisi Pamong Praja,anggota Koramil dan tokoh masyarakat.

Dengan usaha keras ditengah kegelapan malam,ratusan warga akhirnya sekira pukul 03.00 Wib Dini hari akhirnya menemukan korban yang sudah tidak bernyawa lagi namun tidak utuh dan sangat memprihatinkan.

Ratusan warga hanya menemukan potongan bagian tubuh korban dari bagian kaki hingga pinggang saja dan dengan kondisi kaki sudah terpisah dengan jarak sekira 70 Meter dari rumahnya disela sela trisula pohon pinang yang ada dibelakang rumah korban.

Tanpa mengenal lelah,ratusan warga kembali mencari potongan tubuh korban disekitar lokasi yang diyakini menjadi tempat pembantaian oleh kawanan puluhan gajah liar tersebut,pencarian berbuah hasil,sekira pukul 05.00 Wib Dini hari,warga kembali menemukan potongan tubuh mulai dari pinggang hingga kepala korban sekitar 50 meter disamping rumah korban namun kondisinya juga tidak sempurna lagi.

“Kondisi tobuh korban dari pinggang sampai kepala sudah tidak bisa dikenali lagi,satu bola matanya dan rahangnya tidak ada dan hingga pagi saat akan korban akan diberangkatkan kekampung halamannya di Sumatera Barat juga tidak kunjung ditemukan dan kami menghimbau kepada Pemerintah Provinsi agar segera turun kelapangan,ini sudah kejadian yang keempat kalinya memakan korban jiwa”Ujar Rahmat Yusuf selaku Ketua Forum Komunikasi Masyarakat di rumah duka.

Diketahui sebelumnya korban Jamilus (82) baru saja datang dari kampung halamannya yang terletak di Payakumbuh Sumatera Barat tiga hari yang lalu dengan tujuan ingin melihat anak dan cucunya yang berdiam di Duri,bahkan sebelum kejadian naas terjadi pada keesokan harinya korban berencana pulang setelah tiga hari bertemu dengan anak cucunya.

Akibat dari keganasan puluhan kawanan gajah liar tersebut,Kepala Desa Balai Makam Agus Har beserta ratusan warga sekitar jalan Ikri tempat kejadian berencana pada malam harinya berencana menghalau puluhan kawanan gajah liar tersebut yang diduga sementara masih berada disekitar pemukiman masyarakat dengan membakar ban ban bekas yang ada sepanjang malam hingga keadaan benar benar dapat dikendalikan.

Hingga berita ini diturunkan,belum ada pihak yang terkait masalah pengendalian amukan gajah liar tersebut turun guna menghilangkan keresahan warga khususnya warga disektar Desa Balai Makam Kecamatan Mandau.(Hendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar