Penghitungan Suara Tak Kunjung Usai
Warga Desak KPU
DURI - Meskipun telah dua pekan berlalu pelaksanaan Pemilu Legislatif,namun penghitungan perolehan suara di Dapil V Kecamatan Mandau belum menampakkan tanda tanda akan selesai.
Hal tersebut tampak dari proses penghitungan suara yang dilaksanakan dihalaman Kantor Camat Mandau hingga Minggu (26/4) sore,KPPS hanya baru menyelesaikan penghitungan 8 Kelurahan dan Desa Saja dari 15 jumlah total 15 Kelurahan dan Desa yang ada di Kecamatan Mandau dengan berbagai alasan.
Sebelumnya Ketua KPUD Kabupaten Bengkalis Ruslizar Yunus berjanji dan optimis akan menyelesaikan penghitungan tersebut dalam dua hari terhitung dari
Keseriusan pihak KPUD Bengkalis tersebut memang sudah terbukti dengan didirikannya tenda tambahan untuk mempercepat pelaksanaan penghitungan suara di Kecamatan Mandau yang telah tertinggal penghitungannya dari Kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan alasan utama banyaknya parpol yang mengikuti pesta demokrasi dan diperparah lagi dengan banyaknya instruksi keberatan yang selalu dilakukan maisng masing saksi parpol.
Terang saja lambannya penghitungan tersebut dan ditambah lagi keinginan dari masyarakat yang secepatnya mengetahui partai mana yang keluar sebagai pemenang membuat komentar demi komentar mulai bertebaran menanggapinya.
Salah satunya berasal dari Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) Mandau mendesak kepada KPPS dan KPUD Bengkalis agar segera menyelesaikan penghitungan tersebut mengingat dekatnya deadline penghitungan yang tinggal dua hari lagi kedepan.
“Kita mendesak secepatnya agar penghitungan segera diselesaikan karena dekatnya batas waktu yang diberikan”Ujar Ketua FKPSM Refri.
Namun saat dikonfirmasi Metro Riau Minggu (26/4) Ketua KPUD Bengkalis Ruslizar Yunus melalui sambungan telepon genggamnya beberapa kali tak kunjung tersambung dan saat dikonfirmasi kepada beberapa orang anggota KPPS Kecamatan Mandau tidak satupun memberikan komentar terkait lambannya proses penghitungan tersebut.
Dari pantauan Metro Riau Hingga Minggu (26/4) dihalaman kantor Camat Mandau yang dijadikan tempat penghitungan suara telah dibuka empat tempat untuk mempercepat penghitungan suara dengan menggunakan tenda tambahan.(Hendra)
FLP Tidak Manfaatkan Moment
DURI - Kedatangan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkalis Ruslizar Yunus ke Kota Duri Kecamatan Mandau guna menyelesaikan secara langsung penghitungan hasil Pemilu ternyata tidak dimanfaatkan oleh Forum Lintas Parpol terkait konflik jatah jumlah kursi Dewan yang dikabar 15 kursi menjadi 13 kursi untuk tahun 2009.
Namun saat dikonfirmasi Metro Riau Sabtu (24/4) yang lalu,Dr.Elfiedi Sofyan selaku anggota FLP yang berkompeten memperjuangkan jatah kursi Dewan asal Dapil V Kecamatan Mandau menegaskan bahwasannya kita telah bertemu meskipun hanya diwarung kopi namun Ketua KPUD Bengkalis tampak melunak dengan pernyataan yang disampaikan FLP sampaikan terkait penetapan jumlah kursi tersebut.
“Kita sudah sampaikan beberapa perihal keberatan kita terkait permasalahan yang terjadi di Dapil V Mandau ini,awalnya beliau bersikeras dengan sikapnya semula dengan jatah 13 kursi namun setelah kita berikan beberapa usulan akhirnya beliau menerima dan berjanji akan membawa usulan tersebut pada rapat pleno KPU mendatang”Ujarnya.
Namun pernyataan Ketua KPUD tersebut belumlah bisa dikatakan aman,melihat banyaknya mafia politik yang mempunyai kepentingan akan Mandau di Ibukota Kabupaten Bengkalis tersebut dan sewaktu waktu dapat membuyarkan impian untuk meraih kembali jatah alokasi kursi dewan tersebut.
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Bengkalis Suayatno saat dikonfirmasi Metro Riau Sabtu (24/4) dan selaku partai yang sangat dirugikan jika benar benar pengurangan jatah alokasi dewan tersebut terjadi menegaskan bahwasannya pihaknya telah bertemu langsung dengan Ketua KPUD dan mendesak akan hal alokasi jatah kursi tersebut.
“Kita sdh ketemu dengan Ketua KPUD dan sudah mendesak hal itu dan kita juga sudah minta advokasi DPP jika pihak KPUD tetap bersikeras pada keputusannya”Ujarnya.
Namun kenyataannya FLP tidak memanfaatkan moment yang ada guna mewujudkan sebahagian besar keinginan parpol yang ada di Kecamatan Mandau terkait alokasi jatah kursi dari 13 enjadi 15 kursi sebagaimana mestinya sesuai seperti pada tahun 2004 yang lalu.(Hendra)
Panti Pijat Plus Mulai Rambah Kota Duri
DURI - Panti pijat yang berkedok pengobatan tradisional kini tengah menjadi trend baru di Kecamatan Mandau khususnya di seputar Kota Duri.
Rata rata dari pengusaha tersebut berasal dari tanah Jawa yang sebelumnya membuka praktek di Kota Pekanbaru namun karena ketegasan dan keseriusan Pemerintah Kota dalam menertibkannya,para pengusaha tersebut mulai merambah kedaerah yang dianggap aman.
Kehadiran panti pijat plus berkedok pengobatan tradisional tersebut terang saja sangat meresahkan warga,apalagi tempat praktek tersebut terletak ditengah tengah pemukiman warga.
Kasi Trantib Kecamatan Mandau H.Amiruddin saat dikonfirmasi Metro Riau Minggu (26/4) menegaskan bahwasannya keberadaan panti pijat plus plus yang dianggap telah meresahkan tersebut akan segera ditindak lanjuti.
“Kita akan tindak lanjuti laporan tersebut,jika terbukti kita tidak segan segan untuk menutupnya”Tegasnya.(Hendra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar