Minggu, 26 April 2009

Berita Duri Terkini

UN SMP Hari Pertama Berjalan Lancar

Diwarnai Insiden Kekosongan Lembaran Soal

DURI - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP sederajat yang dilaksanakan serentak dihari pertama pada Senin (27/4) berjalan lancar,namun pelaksanaan UN tersebut sempat diwarnai dengan kosongnya beberapa lembar soal Ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Kode P36 soal nomor 18 sampai 23,28 sampai dengan 33 serta soal nomor 43.

Kekosongan beberapa lembar soal tersebut dialami siswa SMPN 3 yang akan melaksanakan Ujian dirungan 6 dan ruangan 7 yang sempat tertunda beberapa menit namun dapat diatasi oleh pihak Tim Pemantau Independen,sekolah,pemantau dari Kabupaten Bengkalis serta wartawan yang menyaksikan secara langsung pelaksanaan UN tersebut.

Soal yang mengalami permasalahan tersebut segera di foto kopi dari soal lainnya yang tidak bermasalah,namun hal tersebut sungguh sangat mengganggu konsentrasi para siswa yang sudah bersiap mengerjakan lembar soal tersebut.

Ketua Sub Rayon 10 Kecamatan Mandau,Edi Sakura S.pd saat dikonfirmasi Metro Riau Senin (27/4) menjelaskan bahwasannya terjadinya soal ujian tersebut sudah tidak menjadi permasalahan lagi setelah solusinya kita lakukan dengan memfoto kopi soal lainnya yang tidak bermasalah dengan tujuan tidak sampai mengganggu konsentrasi siswa dan hal tersebut juga sudah kita laporkan kepada pihak UPT Dikpora Kecamatan Mandau.

“Soal yang bermasalah telah dapat kita atasi dan kita juga telah melaporkannya kepada pihak UPT Dikpora Kecamatan,bukan hanya terjadi di SMPN 3 saja namun ada beberapa sekolah lagi yang mengalami hal serupa dilingkup Kecamatan Mandau”Ujarnya.

2 Orang Siswa Tidak Ikuti UN

Ditengah tengah pelaksanaan UN di Kecamatan Mandau yang diikuti 3693 siswa SMP sederajat,ternyata masih ada terselip beberapa daftar siswa yang tidak mengikuti dan harus melaksanakannya dikemudian hari.

Untuk di SMPN 3 Mandau sendiri,sedikitnya terdapat dua orang siswa yang tidak mengikuti UN dikarenakan berbagai alasan,diantara dua siswa tersebut salah satunya mengalami sakit dan yang satunya lagi telah keluar sebelum pelaksanaan UN.

Siswa yang mengalami sakit tersebut terancam akan mengikuti UN susulan bahkan dapat melaksanakan Ujian di Rumah Sakit tempat siswa tersebut dirawat,namun hal tersebut kemungkinan kecil akan dilaksanakan menimbang belum dapat persetujuan dari Kepala UPT Dikpora Kecamatan.

“Kemungkinan besar pelaksanaan UN di Rumah Sakit tempat salah seorang siswa yang sakit tersebut tipis sekali mengingat kondisi siswa tersebut yang mulai membaik dan belum adanya persetujuan dari Kepala UPT Dikpora Kecamatan Mandau”Jelasnya.(Hendra)

Honor Guru Bantu Masih Terkatung Katung

DURI – Nasib Guru bantu yang tersebar di seluruh Kecamatan Mandau hingga kini masih terkatung katung dengan sejumlah honor yang belum diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Hal tersebut diduga sementara dikarenakan dana APBD Kabupaten Bengkalis yang hingga kini belum juga dicairkan dan masih dalam tahap revisi kebutuhan yang diperlukan.

“Hingga kini kami belum menerima honor daerah,bagaimana kami bias konsentrasi mengajar jika hak kami belum diberikan.Selama ini kami hanya dapat pinjaman dari sekolah tempat kami mengajar namun jumlahnya tidak sepenuh honor yang seharusnya kami terima”Ujar salah seorang guru Bantu yang tidak ingin identitasnya diketahui.

Namun hal keterlambatan tersebut tidak dibantah sebahagian kepala sekolah yang berperan bijaksana dalam mengambil langkah untuk membayarkan honor guru Bantu tersebut dan dengan berbekal pinjaman seadanya bagaiamanapun honor guru Bantu harus diditutupi terlebih dahulu demi kelancaran proses belajar mengajar.

“Kita sudah memberikan honor guru Bantu meskipun tidak penuh dengan bahasan bukan honor namun melainkan pijaman agar mereka tidak berharap honor sesungguhnya,tapi apa mau dikata jika APBD Kabupaten belum juga dicairkan,untuk lebih jelasnya langsung saja konfirmasikan kepada bendaharawan UPT Dikpora saja”Ujar Edi Sakura selaku Kepala SMPN 3 Mandau.

Ditambahkan Edi Sakura,meskipun sudah beberapa bulan terlambat namun dirinya sudah memberikan solusi terbaik akan pembayaran guru honor tersebut dan jika tidak ada halangan awal bulan Mei mendatang sudah dapat dibayarkan secara penuh.(Hendra)

Dianggap Tidak Bersahabat

Mahasiswa Ancam Datangi Kantor Sat Lantas

DURI – Pelaksanaan Operasi Rutin yang dilaksanakan Satuan Lalu Lintas Polres Bengkalis di Kota Duri Kecamatan Mandau menuai berbagai macam kritikan dari seluruh komponen masyarakat.

Banyak prilaku anggota Sat Lantas dilapangan saat melaksanakan razia tidak seusi dengan prosedur yang telah ditetapkan diantaranya langsung main angkat kendaraan yang terjaring razia tanpa alas an yang jelas.

Hal tersebut dialami salah seorang dosen salah satu Perguruan tinggi yang ada di Kota Duri yang terjaring razia yang digelar Sat Lantas Polres Bengkalis Sabtu (25/4) pagi dijalan Jendral Sudirman.

Dosen tersebut mengaku akan berangkat menuju tempat ia mengajar namun saat melintas dijalan Jendral Sudirman tersebut sang Dosen beserta sang suami diberhentikan oleh salah seorang anggota Sat Lantas dengan sikap yang kurang mempunyai sopan santun.

Saat anggota menanyakan kelengkapan kendaraan,namun sang Dosen terperangkat dengan matinya masa berlaku Surat izin mengemudi yang sudah mati,seketika anggota langsung mengambil kunci kontak dan segera memanggil banpol untuk menggiring kendaraan tersebut untuk ditahan serta dinaikkan kedalam truk pengangkut menuju kantor Sat Lantas.

Terang saja,peraturan yang diterapkan oleh Sat Lantas Polres Bengkalis tersebut menuai protes dari Dosen tersebut dengan alassan seandainya STNK dan SIM masih bias diperlihatkan sepeda motor tidak sepantasnya ditahan.

“Mungkin hanya di Duri ini saja peraturan main angkat saja meskipun surat surat masih ada,dikota kota lain tidak seperti ini dan belum lagi resiko saat menaik dan menurunkan sepeda motor dari truk pengangkut yang berujung pada banyak kerusakan lecet pada body sepeda motor terjadi”Ujarnya protes kepada sejumlah wartawan.

Dosen tersebut juga mengancam akan mengerahkan mahasiswanya untuk melakukan protes keras dengan mendatangi kantor Sat lantas dalam waktu dekat guna meluruskan permasalahan yang terjadi.

Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Sugiarto saat dikonfirmasi Metro Riau Senin (27/4) terkait permasalahan razia dilapangan tersebut menjelaskan bahwasannya prosedur yang diterapkan sudah sesuai dengan prosedur dan berjanji akan menegur anggotanya yang bersikap kurang sopan.

“Tindakan anggota dilapangan terkait pelanggaran itu sudah sesuai dengan prosedur dan jika anggota dilapangan kurang sopan dalam melaksanakan tugasnya nanti saya akan tegur”Ujarnya.(Hendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar