Senin, 29 Juni 2009

Berita Minggu (28/6)

Kembali,Puluhan Gajah Liar Serang Pemukiman Warga

DURI - Ketenangan ratusan Kepala Keluarga yang terdapat dijalan Karang Rejo dan Jalan Ikri Desa Balai Makam Kecamatan Mandau kembali terusik oleh puluhan gajah liar Sabtu (27/6) hingga Minggu (28/6) malam sekira pukul 22.00 Wib.


Akibat dari amukan puluhan gajah liar tersebut,sedikitnya puluhan perkebunan masyarakat dan satu unit rumah warga tak luput dari amukan gajah.Salah satu rumah warga tersebut mengalami kerusakan berat dibagian dapur dan puluhan lahan perkebunan masyarakat yang terdiri dari tanaman Palawija dan Kelapa sawit rusak berat.


Bahkan,belasan warga yang tengah melaksanakan wirid rutin disalah satu Masjid di jalan Karang Rejo harus berhamburan keluar menyelamatkan diri karena takut akan menjadi korban amukan gajah liar tersebut.


“Jangankan untuk beraktivitas didalam kebun,untuk melaksanakan ibadah di Masjid saja kami harus ekstra hati hati karena gajah itu dapat datang secara mendadak tanpa diprediksi”Ujar Rahmat salah seorang warga jalan Karang Rejo.


Dari laporan masyarakat yang masuk pada Sabtu (26/6) malam tersebut,tim terpadu penanggulangan hama gajah yang baru saja terbentuk harus bekerja keras melansir puluhan ban bekas ukuran mobil berat guna menghalau gajah namun setelah dua jam menjelang subuh barulah puluhan kawanan gajah tersebut meninggalkan pemukiman warga.


Warga yang dihantui ketakutan akan keganasan gajah tersebut sempat mengungsi ketempat yang dianggap lebih aman dengan menggunakan mobil Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Mandau.


Dalam menenangkan ratusan Kepala Keluarga tersebut dari kepanikan,unsur Upika Mandau tampak langsung turun kelapangan diantaranya Kepala Desa Balai Makam Agus Har,Kasi Trantib H.Amiruddin,Danramil Kapt Arh Sudiyono,Kapolsek Mandau AKP Dedy Nata dan para tokoh masyarakat harus begadang semalam suntuk.


“Sampai sampai kita harus memutar otak dengan menyalakan serine mobil untuk menghalau gajah yang terbukti efektif walau hanya sementara"Ujar Kasi Trantib Kecamatan Mandau H.Amiruddin dengan wajah lusuh akibat begadang semalam suntuk.(Hendra)


BKSDA Diminta Jangan Hanya Duduk Manis Dikantor

Keganasan puluhan kawanan gajah liar yang semakin hari semakin meresahkan masyarakat membuat berbagai pihak mulai menebar kritikan akan kinerja pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Propinsi Riau selaku pihak yang terkait menangani hama gajah tersebut.


Salah satu kritikan tersebut berasal dari Kasi Trantib Kecamatan Mandau H.Amiruddin SH bahwasannya dimintakan kepada pihak BKSDA untuk turun kelapangan menghalau kawanan gajah liar yang jumlahnya mencapai puluhan ekor dan jangan hanya lipat tangan dikantor saja.


“BKSDA jangan hanya lipat tangan manis dikantor saja,turun kelapangan dikarenakan masyarakat telah resah akan ulah gajah liar.Dari ganasnya gajah tersebut masyarakat tidak hanya rugi materi bahkan puluhan nyawa manusiapun sudah melayang”Sindirnya.


Ditambahkan Amir,beberapa bulan yang lalu,memang pihak BKSDA pernah turun langsung kelapangan untuk berusaha menjinakkan puluhan gajah liar tersebut namun dikarenakan jumlah gajah liar yang lebih banyak dan besarnya badan gajah yang beratnya hampir mencapai 10 Ton serta tinggi mencapai 5 Meter membuat gajah jinak yang dibawa pawang gajah harus balik kanan dan takut sebelum melakukan tugasnya.


“Memang dulu pernah pihak BKSDA turun langsung kelapangan namun karena tidak imbangnya sasaran dengan bekal yang dibawa harus membuat upaya penjinakkan tersebut gagal dan seharusnya pihak BKSDA tidak menyerah untuk mencari solusinya”Tambahnya

Tak Dapat Berikan Solusi

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Drs H.Sulaiman Zakaria Dipl Ps saat dikonfirmasi Metro Riau Minggu (28/6) terkait dimanfaatkannya kanal yang terdapat disepanjang ruas proyek pengerjaan jalur jalan tembus yang menghubungkan Kota Duri ke Sungai Pakning tidak dapat berkomentar banyak dan menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.


“Semua permasalahan kita serahkan kepada pihak penegak hukum bagaimana aturan mainnya,kita ini hanya membina dan menyelesaikan sesuai pengerjaan”Ujar singkat.


Namun pernyataan yang dilontarkan Sekdakab Bengkalis tersebut selaku mewakili pernyataan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dirasa tidak memberikan solusi sama sekali ataukah sengaja memberikan peluang bagi para cukong kayu?(Hendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar