Sabtu, 27 Juni 2009

Berita Kamis (25/6)

Gara gara Lilin
Dua Petak Rumah Semi Permanen Ludes Terbakar
DURI - Kelalaian kembali menghampiri manusia,akibatnya dua rumah petak semi permanen yang terletak dijalan Obor Gang Kuini RT 01 RW 04 Kelurahan Balik Alam Kecamatan Mandau Rabu (24/6) sekira pukul 20.30 Wib ludes dilalap sijago merah.


Dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari rumah yang dihuni Abdullah Efendi (38) yang secepat sijago merah merambat dan menghanguskan bangunan rumah disebelahnya yang dihuni Suhardi (50).


Dari keterangan saksi mata yang juga tetangga korban,Yum.sebelum kebakaran terjadi pemadaman bergilir tengah melanda kawasan rumah yang terbakar tersebut dan pemilik rumah Abdullah Efendi sempat menyalakan penerangan berupa lilin didalam rumah tersebut.


Namun entah apa yang terjadi,tiba tiba api sudah membesar dari bagian tengah rumah yang dihuni Efendi Abdullah hingga merembet kerumah yang berada didekatnya.


Keheningan malam dan suasana gelap akibat pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Kota Duri tiba tiba mendadak ramai dengan teriakan ratusan warga sekitar yang kalut saat sijago merah mulai beraksi dan menjadi raja.

Tidak lama berselang satu unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kecamatan Mandau datang guna mengantisipasi rembetan keganasan sijago merah kerumah warga yang berada disekelilingnya dan setengah jam kemudian api baru dapat dijinakkan,namun sayang bangunan rumah sudah rata dengan tanah serta barang barang yang berada didalam rumah tersebut tidak satupun yang berhasil diselamatkan pemiliknya.


Aksi pemadaman sempat terhalang dengan kerumunan ratusan warga yang sengaja datang guna melihat lebih dekat musibah kebakaran tersebut.


Kapolsek Mandau AKP Dedy Nata Sik melalui Kanit Reskrim Iptu Kh Siregar saat dikonfirmasi terkait kebakaran dua petak rumah semi permanen tersebut menjelaskan bahwasannya sumber api diduga berasal dari penerangan lilin yang dinyalakan dari dalam rumah yang dihuni Abdullah Efendi dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.


"Dugaan sementara sumber api berasal dari lilin yang dinyalakan dari rumah yang dinyalakan Abdullah Efendi dikarenakan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN namun sejauh ini dalam musibah kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah"Jelasnya.(Hendra)

Menanggulangi Keganasan Gajah Liar
Upika Mandau Bentuk Tim Terpadu
DURI - Keganasan gajah yang hingga kini telah meluluh lantahkan puluhan Hektare lahan perkebunan masyarakat,tempat tinggal bahkan nyawa manusia membuat Upika Mandau bersama Forum Kemitraan Polisi Dan Masyarakat (FKPM) Desa Balai Makam Kamis (25/6) duduk semeja membentuk Tim Terpadu Penanggulangan Hama Gajah yang mengambil tempat di Kantor Desa Balai Makam Kecamatan Mandau.


Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Kapolsek Mandau AKP Dedy Nata,Sekcam Mandau Iskandar,Kasi Trantib H.Amiruddin Danramil Mandau Kapten Arh Sudiyono,Ketua FKPM Rahmat Yusuf,Kades Balai Makam Agus Har serta puluhan tokoh masyarakat Desa Balai Makam.


Dalam pertemuan tersebut mengemukalah bermacam keluhan dari masyarakat maupun Kepala Desa tentang kinerja BKSDA selaku instansi yang paling bertanggung jawab akan gajah liar tersebut dan penanggulangan serta teknis menghalau gajah dijalur lintasananya yang beberapanya melintasi pemukiman penduduk.


"Kami sudah letih Pak dihantui gajah gajah liar itu,terkadang datangnya menjelang shubuh terkadang sore hari sudah nongol dan saat kami berusaha menghubungi pihak BKSDA jawabannya selalu saja tidak memberikan solusi"Ujar Dika salah seorang warga Balai Makam yang juga ikut serta dalam rapat tersebut.


Malahan Kades Balai Makam Agus Har Berencana akan menghimpun masyarakat korban keganasan gajah tersebut untuk melakukan aksi demo ke Kantor Gubernur dan BKSDA di Pekanbaru jika diperkenankan oleh Camat Mandau agar segera menemukan solusi.


Dalam rapat pembentukan Tim terpadu Penanggulangan hama gajah tersebut,Kapolsek Mandau berkesempatan mengatur teknis pelaksanaannya dilapangan mulai dari nomor emergency kedatangan gajah hingga teknis penghalauannya dengan secara simbolis diakhir rapat pihak Polsek Mandau menyerahkan bantuan 47 Ban bekas dan diterima langsung oleh Kades Balai Makam Agus Har yang secara tradisional digunakan untuk menghalau gajah dengan cara dibakar.


"Jadi,masyarakat tidak perlu bingung lagi jika gajah tersebut datang lagi.Segera hubungi tim terpadu untuk menanggulanginya,jika menghubungi kami,kami belum memiliki borgol untuk menangkap hewan yang beratnya mencapai 9 Ton itu"Ujar Kapolsek Dedy Nata berseloroh yang mengundang gelak tawa undangan yang hadir.


Ditambahkan Dedy,dengan dibentuknya tim terpadu penanggulangan hama gajah di Desa Balai Makam tersebut,diharapkan menjadi perangsang bagi Desa lain untuk membentuk hal serpa seperti Desa Petani yang juga kerap disantroni binantang bertubuh raksasa tersebut dan juga dihimbau kepada pihak BKSDA agar berperan aktif menangani dengan serius permasalahan ini.(Hendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar